BISNIS.COM, JAKARTA—Kalangan pengembang berencana memacu penjualan rumah dan hunian terjangkau bagi pekerja di kisaran harga Rp200 juta hingga Rp300 juta.
Eddy Ganefo, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), mengatakan pasar untuk hunian pekerja itu cukup besar, yakni sekitar10.000 unit rumah tiap tahunnya atau sekitar 10% dari target pembangunan rumah anggota asosiasi tersebut tahun ini yang sekitar 100.000 unit.
“Rumah dan hunian terjangkau untuk pekerja ini tetap menjadi perhatian kami, meskipun fokus kami tetap hunian untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) yang rentang harganya Rp88 juta-Rp145 juta,” ujarnya usai penandatanganan MOU antara Apersi, REI, Jamsostek, danBTN hari ini, senin (1/4/2013).
Dalam memacu penyediaan dan penyerapan hunian untuk pekerja itu, para pengembang anggota REI dan Apersi bersinergi dengan Jamsostek serta BTN untuk memfasilitasi para pekerja yang menjadi anggota Jamsostek dalam memiliki rumah atau hunian pertama.
Jamsostek tahun ini berencana menyalurkan total Rp200 miliar untuk dana Pinjaman Uang Muka Perumahan(PUMP) bagi pekerja, dengan plafon maksimal Rp50 juta, tenor maksimal 15 tahun, dan suku bunga 6%. Dari 20.014 penyaluran, total PUMP sampai akhir 2012 senilai Rp836,16 miliar.
Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…
Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…
Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…
Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…
Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…
Copyright © 2019 Griya190.com. All rights reserved.