JAKARTA: Sebanyak 25 produsen paku nasional terancam gulung tikar akibat kalah bersaing dengan produk impor China akibat kebijakan perlindungan (safeguards) atas produk paku impor dari China tidak diperpanjang.
Ario Setiantoro, Ketua Klaster Paku dan Kawat Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), menuturkan pihaknya sebenarnya telah siap mengajukan perpanjangan safeguards pada 6 bulan lalu.
Akan tetapi, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) menyatakan kebijakan itu tidak akan diperpanjang karena impor produk paku tidak terjadi dalam 3 tahun selama pemberlakuan safeguards.
Dengan demikian, kondisi itu membuat pengusaha putus asa sehingga berniat tidak akan mengajukan perpanjangan lagi.
“Namun, kami mendapat desakan dari Kementerian Perindustrian agar mengajukan permohonan perpanjangan menjelang masa berakhirnya safeguards pada 30 September 2012 lalu,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (7/11).
Pengusaha paku domestik menuding pengusaha China melakukan kegiatan perdagangan yang tidak sportif dengan memberikan tax credit sebesar 15%, terutama untuk sektor bahan baku.
Kebijakan tersebut, ujarnya, membuat harga jual produk paku asal Negeri Tirai Bambu itu lebih murah dibandingkan dengan produk domestik.
“Harga produksi relatif sama di setiap negara. Di sektor bahan baku, mereka mendapatkan kemudahan sehingga harga jual mereka sangat rendah,” ujarnya. (arh)
Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…
Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…
Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…
Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…
Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…
Copyright © 2019 Griya190.com. All rights reserved.