Pasar Properti Solo Jogja

  • Telepon
  • +62271-724811
  • Griya Solopos,
  • Jl. Adisucipto no 190, Solo

Muka tanah Semarang, Jakarta, Bandung makin turun

Muka tanah Semarang, Jakarta, Bandung makin turun
oleh Griya Selasa, 13 November 2012

JAKARTA – Penggunaan air tanah di wilayah Ibu Kota Negara kian mencemaskan. Akibat penyedotan air tanah secara besar-besaran, muka tanah di Jakarta mengalami penurunan paling tinggi.

Bersama Bandung dan Semarang, wilayah Jakarta termasuk dalam tiga kota besar yang masuk dalam kategori zona merah.

Menurut Dodid Murdohardono, Kepala Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan, Badan Geologi Kementerian ESDM, di ketiga daerah itu harus mulai dilakukan pengendalian penggunaan air dalam tanah.

Menurut dia, Jakarta mengalami penurunan muka tanah paling tinggi, mencapai 10 cm per tahun.  Berikutnya Semarang mencapai 6 cm-7 cm per tahun, dan Bandung sekitar 5 cm per tahun.

“Jika terus dibiarkan, Jakarta bisa tenggelam. Penurunan muka tanah juga mengancam kerusakan infrastruktur dan bangunan,” kata Dodid pada workshop Sistem Informasi Air Tanah,  Selasa (13/11).

Dodid mengatakan kota-kota besar lainnya seperti Medan dan Surabaya juga mulai mengalami penurunan muka tanah, namun tidak sebesar tiga kota tadi.

Penurunan muka tanah disebabkan oleh pengambilan air dalam tanah dalam skala besar, yang biasanya dilakukan oleh industri.

Pengeboran air tanah dalam skala rumah tangga masih dalam batas wajar, karena kapasitas dan jangkauannya kecil.

Karena itu, pemerintah daerah diminta mulai membatasi dan mengendalikan izin pengambilan air tanah tersebut.

Pemerintah pusat sendiri, lanjutnya, saat ini sedang menyusun sistem informasi air tanah secara nasional.

Sistem informasi ini akan mendata potensi dan kondisi air tanah di setiap wilayah sebagai acuan ke depan dalam mengambil  kebijakan untuk konservasi.

Presiden, lanjutnya, baru saja menandatangani Peraturan Pemerintah yang baru mengenai Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometrologi, dan Hidrogeologi sebagai dasar untuk pengumpulan data potensi air tanah secara nasional.

“Saya baru dapat informasi, jika PP-nya sudah diteken, tinggal menunggu penomoran,” ujarnya. (JIBI/arh/sae)

Tags:

Berita Terkini Lainnya

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 3 Februari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 27 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

oleh Ivan Indrakesuma Kamis, 21 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

oleh Ivan Indrakesuma Jumat, 15 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

oleh Ivan Indrakesuma Selasa, 12 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…