JAKARTA—Sejumlah perusahaan asing dari berbagai sektor akan merealisasikan investasinya di Tanah Air sepanjang tahun ini. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sejauh ini sudah ada enam perusahaan asing yang menyatakan komitmen investasinya.
Keenam perusahaan itu adalah Ferrostaal, Accor Group, Carlson Rezidor Hotel, TUV Sud, Linde AG, dan HeidelbergCement. Himawan Hariyoga, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, mengungkapkan keenam perusahaan asing itu berkomitmen menanamkan investasi di sektor perhotelan, pertambangan dan manufaktur.
Ferrostaal, perusahaan petrokimia asal Jerman, berkomitmen menanamkan modalnya untuk industri petrokimia di Papua Barat dengan nilai komitmen investasi sebesar US$1,8 hingga US$2 miliar.
Di sektor perhotelan, Accor Group berencana membangun 57 unit hotel di Indonesia mulai tahun ini hingga 2015 dengan nilai investasi US$723 juta.
“Khusus ini [Accor Group] masih menunggu gambaran lokasi yang prospekstif dari Kementerian Pariwisata,” kata Himawan, di sela-sela diskusi Indonesia Rising, Kamis (14/3/2013).
Selain Accoe Group, Carlson Rezidor Hotel juga menggandeng Panorama Group untuk membangun 20 hotel selama 5 tahun ke depan. Komitmen investasi dari perusahaan patungan ini mencapai US$200 juta.
Himawan menambahkan terdapat juga komitmen investasi dari TUV Sud, perusahaan jasa di sektor industri minyak dan gas, manufaktur, dan otomotif asal Eropa.
“Komitmen investasi dar perusahaan tersebut mencapai 600-200 juta euro,” jelas Himawan.
Dua investor asing lainnya yang juga telah menyatakan komitmen adalah Linde AG di sektor liquid natural gas (LNG) di Papua dengan investasi 150 juta euro, serta HeidelbergCement yang berencana membangun pabrik semen di Jawa Timur dengan nilai investasi Rp3,5 triliun.
Himawan memperkirakan investasi asing di Indonesia akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan kelas konsumen menengah yang diproyeksi mencapai 135 juta orang pada 2030.
“Pasar yang besar di Indonesia ini akan menjadi perhatian utama investor asing,” ujarnya.
Kendati demikian, lanjutnya, kondisi ekonomi global yang masih dalam tahap pemulihan disertai krisis berkelanjutan tetap dikhawatirkan bakal mempengaruhi arus investasi asing, meski dampaknya belum secara langsung dirasakan pada perekonomian dalam negeri.
Natalia Soebagjo, Ketua Pelaksana Transparansi International Indonesia, mengemukakan upaya pemerintah dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih ikut mendukung pertumbuhan investasi asing di dalam negeri.
Tren pertumbuhan investasi asing di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan semakin meningkatnya kepercayaan dari pelaku bisnis internasional.
Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…
Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…
Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…
Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…
Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…
Copyright © 2019 Griya190.com. All rights reserved.